Selasa, 09 Juni 2015

Code Blue: FIlm Kedokteran Yang Perlu Ditonton

Hellow blogger, sudah lama sekali yaa coretanku tidak mengisi blog ini. Bahkan blog ini sempat akan aku hapus, karna merasa tidak bermanfaat (hehehe, pissssss). Tapi, setelah beberapa saat berpikir dan menimbang-nimbang baik buruknya memiliki blog akhirnya aku putuskan untuk melanjutkan menulis dan share di sini J
            Mungkin kali ini tulisanku jauh dari tujuan awal aku membuat blog, but who care? Sekarang tujuanku berbeda. My goal is sharing everything here. Especially I’m as a midwife and health care provider. Jadi apapun yang membuatku tertarik dan baik untuk dibagi, Insya Allah akan aku share di sini. Semoga bermanfaat J
            Sejak kecil aku suka membaca, tapi sekarang hobiku jadi membaca subtitle film, hehe. But it doesn’t matter selama film yang kita tonton baik. Jadi ceritanya, saat gak ada kerjaan dan juga sedang malas membaca (hehehe), aku putuskan untuk menonton sebuah film yang sebelumnya sudah kutonton. Judulnya “Code Blue”. Film ini aku dapat dari seorang teman yang sangat merekomendasikan film ini ke aku karna aku seorang tenaga kesehatan. Jadi kalian sudah bisa menebak ya tema judul ini J
            Code Blue. Judulnya sangat menggambarkan inti cerita di film ini. Code Blue artinya kode darurat, maka film ini menceritakan tentang kasus emergency di rumah sakit. Sekitar 95% setting cerita di film ini adalah di Shohoku Hospital. Film ini menceritakan tentang 4 orang dokter baru yang berasal berbagai universitas. Mereka berempat ditempatkan di Emergency Medical Service.

Ini dia para pemeran utama film Code Blue. Dari kiri ke kanan (Fujikawa, Hiyama, Aizawa, Siraishi, dan Saejima)

            Film Code Blue ini terdiri dari 2 seri, setiap seri ada 12 episode masing2 episode sekitar 45 menit. Banyak sekali yang bisa dipelajari dari film ini, terutama tentang kasus-kasus darurat. Dalam film ini melakukan operasi darurat on site seringkali terjadi. Dukungan alat-alat medis juga sangat bagus. Seperti MRI dan CT scan, untuk mengakkan diagnosa pada film ini tidak jarang menggunakan alat-alat “mahal” sejenis MRI dan CT scan. Beda dengan di Indonesia, alat-alat seperti itu seringkali jarang digunakan karena keterbatasan ekonomi pasien.

Salah satu adegan di film Code Blue, Aizawa dan Siraishi melakukan pertolongan pertama pada pasien tertusuk besi di bagian perut.

            Dalam film ini juga setiap perkembangan dari para dokter baru sangat terlihat, jadi tidak hanya menceritakan bagaiamana cara menyembuhkan pasien akan tetapi tentang dilema seorang dokter dan tugas-tugas dokter yang terkadang tidak bisa diterima oleh perasaan yang halus. Setiap dokter tidak hanya dituntut untuk memiliki keterampilan dan ilmu kedokteran yang bagus akan tetapi juga paham kode etik kedokteran dan mengamalkan dengan baik.   
            Ada satu program dalam film ini yang bagiku sangat keren yaitu Doctor Heli. Doctor Heli disebut juga Flight Doctor. Doctor Heli ini semacam ambulance, tapi karena menggunakan Helikopter jadi jangkauan areanya bisa lebih jauh, lebih cepat, akan tetapi hanya bisa beroperasi hingga matahari terbenam. Kerennya, Flight Doctor memberikan pertolongan pertama pada pasien tepat di tempat, jika sudah stabil dan perlu penangan lebih lanjut maka akan dibawa ke Shohoku Hospital. Namun jika kondisi gawatnya tidak seberapa maka biasanya akan dibawa ke rumah sakit terdekat. Jadi para dokter yang mengemban tugas ini harus memiliki keterampilan dan terutama bisa tenang dan membuat keputusan terbaik saat menangani pasien. Dari keempat dokter muda yang menjadi pemeran utama di film ini, hanya Aizawa yang pertama kali bertugas sebagai Flight Doctor dapat melakukan tugasnya dengan baik. Shiraishi dan Hiyama at the first time malah nge-blank, jadi useless deh. Fujikawa mendapat tugas ini hanya pada beberapa episode terakhir Code Blue 2.

Ini dia penampakan Doctor Heli

            Untuk Anda para calon dokter dan bahkan dokter yang sudah bertahun-tahun bekerja sebagai dokter, silakan kritisi film ini J Kalo aku tidak memiliki banyak ilmu tentang dunia kedokteran karena fokusnya di kebidanan (hehe). Ada beberapa pertanyaan di kepalaku seputar film ini, tentang melakukan amputasi di tempat kejadian, melakukan penyambungan organ tubuh dengan cara mematikan kerja jantung selama beberapa menit, dan masih banyak lagi. Jadi sangat berharap deh ada dokter yang mau mengkritisi film ini J

            This is all about Code Blue film. Semoga bermanfaat buat para pembaca blog ini. Sampai jumpa di tulisan berikutnya J