Mereka menyebut kami
pahlawan devisa..
Demi wajah sumringah di
tanah
Bintang tersenyum di
langit
Kami sekarang laut.
Perut kami perutmu,
Ini cacing menggelepar,
minta makan
Urat kami uratmu,
Tanda berpeluh.
Keamanan berlapis mengitarimu,
tapi kami?
Perlindungan setegak
benang basah!
Tikus rumah tahu diri,
gigit menggigit remah roti
Tikus berdasi tampil
putih, uang kami yang dicuci
Kami hidup antara
kenyataan dan impian,
kekejaman dan
keberuntungan,
bui dan siksaan
Kau tak khawatir tidur
tak lelap
Penegak hukum menghamba
padamu!
Demi amplop coklat
tebal
Bukan kami tak rindu
tanah tumpah darah
Layar kami tak terbentang
di sana
Janji penguasa kami
muak
Biar di sini kami semai
cinta
Kau sebut kami pahlawan
devisa..
Dibukukan Dalam 101 Puisi Cinta Untuk TKI "Jembatan Sajadah- Kabar Dari Negri Sebrang", Umahaju Publisher
Untukmu, Pak Presiden