Stase
1 berakhir!
Kehidupan profesi masih berlanjut. Badan sudah nuntut
buat istirahat sementara libur hanya ada di angan-angan. Rasanya pengen banget
sehari aja tidak melakukan kegiatan yang berkaitan dengan profesi. Sehari aja
tidur lebih lama dan lebih tenang. Sehari aja bangun tidur gak terbebani sama
laporan yang gak ada habisnya. Sehari aja makan dengan tenang tanpa kepikiran
mesti belajar ini mesti belajar itu. Sehari aja bisa bla bla bla. Yap, akhirnya
jadi ingin lari dari kenyataan aja T.T
Sabtu sore menjelang malam saya baru sampe kos. Badan
berasa remuk setelah dihajar 3 partus sekaligus ditambah 1 HPP gegara atonia
uteri. Heboh, panik, loncat sana loncat sini udah kayak kodok. Jam dinas yang
harusnya berakhi jam 14.00 jadi berakhir jam 16.30. Sampai kos rasanya pengen
langsung istirahat, tapi jam 18.00 harus balik lagi demi mengejar tanda tangan
pembimbing untuk laporan. Daaaaan senin-nya sudah harus masuk stase baru. Stase
anak, kesehatan reproduksi, dan ginekologi. Ada jeda hari Ahad. Harusnya bisa
saya gunakan untuk istirahat penuh, tapi saya nekad mengisinya dengan
jalan-jalan. Pikir saya, daripada jenuh bin stress di dalam kamar yang dipenuhi
atmosfer ke-profesi-an, mending saya lari dari kenyataan.hahaha
Kebetulan, hari sabtu tanggal 11 November UNAIR
mengenalkan secara resmi Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga jadi Ahadnya,
12 November, si kapal sedang bersandar manis di dermaga Pelabuhan Perak sebelum
berlayar ke beberapa perairan atau pulau Indonesia. Nah karena si kapal ini mengadakan
semacam open house gitu jadi saya dan beberapa teman memutuskan untuk main-main
ke kapal UNAIR. Refresh badan dan otak sekaligus penasaran juga gimana isinya.
FYI, sebelum launching si kapal ini sudah sempat berlayar ke Pulau Bawean dan
melayani beberapa operasi di dalam kapal. Keyyeeeeeeennn…..
![]() |
Ini dia penampakan RS Terapung Ksatria Airlangga. Keren 'kan? |
First impression saya ketika melihat tuh kapal adalah
WOW. Ini inovasi yang bagus mengingat Indonesia adalah negara kepulauan. Belum
lagi kenyataan bahwa penyebaran tenaga medis dan pelayanan kesehatan di
Indonesia yang belum merata, RS Terapung ini bisa menjadi solusi. Kalau Eyang
Habibi berpendapat, ‘Pesawat yang bisa menghubungkan antarpulau di Indonesia’
maka UNAIR milihnya kapal aja. Karena kalo RS-nya pake pesawat, susah
parkirnya.hehehe
Begitu masuk ke ruangan-ruangan di dalam kapal, saya
makin takjub. Ada dua ruangan di bagian tengah kapal ini. Saya kurang paham
ruangan apa, di ruangan pertama ada bed ginek, alat suction dan tentu lampu
operasi yang besar dan terang banget itu. Di ruangan kedua kurang jelas untuk
apa, karena tidak ada bed sama sekali hanya ada alat suction. Lalu kami turun,
nah di lantai dasar ini lah ruang operasinya. Di luar ruang operasi ada satu
bed biasa yang difungsikan sebagai ruang pemulihan pascaoperasi, tempat cuci
tangan persis seperti tempat cuci tangan di OK (kamar operasi), ruang ganti
yang di kanan kirinya ada lemari berisi baju OK dan berbagai APD (alat
pelindung diri) lainnya. Baru lah kami masuk ke ruang operasi yang cukup luas.
Ada 2 bed, 2 lampu operasi, dan beberapa perlengkapan standart kamar operasi.
![]() |
Ini dia suasana kamar operasinya. Tidak seberapa besar tapi berfungsi dengan optimal. Ketika saya menulis ini, seorang bayi sudah lahir dengan selamat lewat operasi SC di atas kapal ini |
![]() |
Ini dia tim OK bedah-nya RST. They're really amazing! |
Satu hal yang tidak bisa saya lupakan adalah sensasi
bergoyangnya. Saya membayangkan, bagaimana bisa para tim OK tetap fokus melakukan
operasi dengan sensasi bergoyang yang sukses bikin saya pusing? They’re
amazing! Dan pasalnya, para tenaga medis yang bertugas di RS Terapung ini tidak
dibayar sepeserpun! Plok plok plok. Luar biasa!
Calon kapal cargo yang disulap menjadi tempat
pelayanan kesehatan ini tidak terlalu besar seperti bayangan saya sebelumnya. Katanya,
panjangnya sekitar 30-an meter dengan lebar sekitar 7 meter. Ruangan-ruangan di
dalamnya pun tidak seberapa luas. Adanya RS Terapung ini bukan untuk menyaingi
fasilitas pelayanan kesehatan yang sudah ada di daerah, tapi justru untuk
melengkapi. Karenanya RS Terapung ini tidak menyediakan pelayanan kesehatan
dasar, karena pelayanan kesehatan dasar di daerah sudah di-cover oleh
Puskesmas, dokter praktik, bidan praktik, dan sejenisnya.
Ketika saya menulis ini, si kapal sedang berlayar ke
pulau kangean. Salah satu jadwal ekspedisi RST dalam mengarungi nusantara.
Katanya, tahun depan kapal ini akan berlayar sampai perairan Maluku untuk
memberikan pelayanan kesehatan. Dan biasanya, tim kapal akan membuka
pendaftaran volunteer buat membantu perjalanan mereka. Waktu ke Pulau Bawean,
teman saya sempat menjadi volunteer dan pengalaman yang dia dapatkan luar
biasa. Sayangnya, saya tidak bisa ikut karena terikat dengan profesi ini T.T
Yap, sekian dulu tulisan random ini. Kalo pengen tahu
lebih jauh bisa langsung kunjungi Instagram RS Terapung Ksatria Airlangga yaa
siapa tau ada pembukaan volunteer dan kalian bisa daftar. Semoga bermanfaat J
Main-main ke RS Terapung Ksatria Airlangga