Pacaran
adalah saat-saat paling munafik dalam kehidupan seseorang. Munafik karena masing-masing akan berusaha menutupi kelemahannya dan dengan pongahnya menampakkan kelebihan masing-masing bahkan hal tak lebih pun ditonjol-tonjolkan …
Zaman
semakin berkembang seiring perkembangan tersebut semakin banyak pula
perubahan-perubahan yang terjadi. Seperti halnya “Pacaran”. Istilah itu punya
arti yaitu hubungan antara lawan jenis yang berdasarkan cinta kasih. Ada juga
yang mendefinisikan pacaran sebagai sebuah sebuah usaha sadar manusia untuk
mencari pasangan yang berlainan jenis, dan untuk saling mengenal yang bertujuan
untuk mendapatkan pasangan, dengan tanpa adanya ikatan formal baik secara agama
maupun secara hukum positif. Dahulu pacaran hanya berlaku untuk orang dewasa.
Mereka (orang-orang dewasa yang berpacaran) menganggap pacaran adalah suatu
ajang perkenalan untuk mengetahui karakter orang yang akan dinikahi. Bila
keduanya cocok dalam berpacaran maka hubungan mereka akan dilanjutkan dalam
pernikahan. Tetapi bila keduanya tidak cocok maka hubungan mereka berakhir
begitu saja dan keduanya akan mencari pasangan yang lain.
Untuk sekarang ini pacaran bukan hanya untuk orang dewasa, anak remaja bahkan
anak kecil sudah mengenal pacaran. Buktinya sering kita dengan istilah “Cinta
Monyet” yaitu pacarannya anak kecil. Padahal kita tahu bahwa anak-anak kecil
tersebut masih dalam tingkat pendidikan. Dengan adanya kenyataan ini, sehingga
kami mengangkat judul ini. Karena kami berfikir pacaran tersebut sedikit
banyaknya akan memberikan pengaruh terhadap prestasi pendidikan si anak.
Ada beberapa masalah yang perlu digaris bawahi terhadap masalah-masalah ini
adalah bagaimana sikap kita terhadap persoalan agama yang timbul dalam
masyarakat secara ifrath (berlebihan) atau tafith(mengabaikan), jarang sekali
menggunakan sikap tawassuth (pertengahan). Terhadap masalah pacaran pun kita
tidak boleh memandang hal itu secara ifrathi. Memang pada dasarnya, sebagian
besar perilaku pacaran memanfaatkan pacaran itu sebagai ajang penyaluran hasrat
seksualnya secara gratis. Dan perlu diketahui bahwa pendidikan seks usia remaja
(ABG) haruslah dipandang bukan lagi masalah yang tabu. Demikian halnya pada
usia muda, sikap over protective orang tua dianggap juga sebagai penyebabnya.
Mengapa? Karena dalam teori maupun prakteknya, usia remaja memang dianggap
sebagai usia pemberontak yang belum matang. Maka dari itu Islam pun tidak
secara tegas memberikan hukum bagi mereka yang pacaran :
Artinya : “Dan janganlah kamu mendekati zina ; sesungguhnya zina itu adalah
suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk” (QS. Al-Isra’:32).
Dalam buku karangan Abu Al-Ghifari yang berjudul “Pacaran Yang Islami : Adakah
?” dijelaskan bahwa makna pacaran dari sudut bahasa adalah hubungan cinta kasih
antara lawan jenis di luar nikah, tidak bernilai, dan mengandung unsur-unsur
yang membahayakan masa depan kedua pasangan tersebut baik dunia akhirat.
Pacaran dianggapnya upaya mengenali si pacar. Padahal pacaran adalah saat-saat
paling munafik dalam kehidupan seseorang. Munafik karena masing-masing akan
berusaha menutupi kelemahannya dan dengan pongahnya menampakkan kelebihan
masing-masing bahkan hal tak lebih pun ditonjol-tonjolkan.
Pengarang di sini lebih menjabarkan tentang akibat berpacaran masa kini yang
berhubungan dengan nafsu seksual saja. Menurutnya dalam praktek pacaran
sesungguhnya adanya transfer birahi antara kedua lawan jenis yang dilanda
asmara. Pengaruh pacaran terhadap prestasi belajar pacaran itu mempunyai dampak
negatif bagi prestasi belajar seseorang diantaranya semangat untuk belajar
kurang, karena waktunya hanya untuk memikirkan pacarnya, walaupun ada juga yang
dengan pacaran bisa memberikan semangat untuk belajar, tetapi hal itu jarang
sekali.
Diedit dr sebuah web. Tapi saya lupa nama webnya,hehe
Diambil pelajarannya saja :)
Islam memandang cinta kasih itu sebagai rahmat. Cinta yang banyak perannya
dalam membangun dunia itu sangat didorong oleh Islam, tetapi hal itu juga perlu
diwaspadai juga karena Rasul SAW. memprediksi suatu saat akan muncul fenomena
cinta yang akan melupakan Allah.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus
BalasHapusThanks infonya. Oiya kalo kita ngomongin pacaran, ternyata dampaknya cukup luas loh buat kehidupan kita. Salah satunya bisa merusak kondisi ekonomi. Penjelasan lengkapnya cek disini ya: Awas, gaya pacaran ini bisa bikin kantong jebol